Pages

Thursday, September 3, 2015

Kenapa Timun Terasa Pahit

Kenapa Timun Terasa Pahit
Ketika memakan timun terkadang timun terasa pahit. Mengapa demikian, berikut penjelasannya. Rasa pahit dari timun berasal dari senyawa organik yang disebut senyawa fitokimia bernama, saponin dan Tetracyclic Triterpenoid atau Cucurbitacins adalah senyawa komplek yang dapat ditemukan pada tanaman timun- timunan (Famili Cucurbitaceae). Senyawa ini ditemukan pada bagian atas timun. kalau dilihat ada yang warna putih yang bikin pahit.

Akibat konsumsi Cucurbitacin berlebihan.

Konsumsi Cucurbitacins yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan penelitian, pada dosis 1,2 mg ccuA/kg (cucurbitacins murni) menyebabkan kematian pada tikus. selama ini belum ditemukan kasus pada manusia.

Namun tidak usah kawatir,
jenis timun yang biasa kita beli dipasar atau yang kita tanam sebenarnya memiliki cucurbitacin dalam konsentrasi yang rendah. Dan pada umumnya bagian yang pahit juga dibuang. Jadi bisa dibilang konsumsi timun tidak berbahaya untuk manusia. Malah memberikan banyak manfaat.

Kebanyakan orang membuang bagian ujung mentimun yang terasa pahit saat dimakan. Padahal bagian ujung tersebut mengandung senyawa fitokimia bernama, saponin yang terdapat dalam lendir mentimun.

Senyawa ini ternyata berkhasiat sebagai antikanker, mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Selain mengandung senyawa tersebut, mentimun juga mengandung banyak gizi lainnya. Kandungan zat gizi per 100 gram berat mentimun  terdiri dari : energi 12 kalori, protein 0.7gr, lemak 0.1gr, karbohidrat 2.7gr, kalsium 10mg, fospor 21mg, besi 0.3mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0mg dan vitamin B 0.3mg.

Sementara, kandungan mineral yang terdapat dalam mentimun meliputi potassium, magnesium, kalium, zat besi dan fospor. Beberapa mineral tersebut berkhasiat untuk mengatasi hipertensi (tekanan darah tinggi).

Selain itu, buah berwarna hijau ini mampu pula mengeluarkan racun-racun dalam tubuh (detoksifikasi).

Kandungan air mentimun yang sangat tinggi (hingga 90 persen), membuat buah ini memiliki efek memperlancar buang air kecil, mengatasi sembelit, membantu menurunkan berat badan, menghilangkan dan menetralkan toksin (racun), membantu mengeluarkan bakteri-bakteri di sepanjang usus dan dinding kandungan kemih. Tak heran bila mentimun sangat bagus untuk mencegah kanker, terutama kanker usus besar.

Kandungan air dan mineral kalium dalam mentimun juga mampu mengatasi dehidrasi, mengeluarkan kelebihan asam urat dan sisa metabolisme melalui ginjal. Perlu diketahui, asam urat berlebihan di dalam darah akan membentuk kristal yang menumpuk di persendian sehingga menyebabkan sakit radang sendi.


Sedangkan sisa metabolisme berupa garam mineral yang menumpuk di saluran kemih akan membentuk batu ginjal. Nah, dengan mengonsumsi mentimun akan membantu meluruhkan kristal  atau batu ginjal sekaligus mencegah penumpukan racun dalam tubuh.

No comments: