Alat Tradisional Pertanian
Pulau
Bali, pulau kecil munggil nan unik dengan segala keindahan panorama
alam nya, dengan keunikan budayanya telah berhasil memikat hati para
wisatawan di dunia. Berbicara soal keindahan panaroma Alam Bali,
Keunikan Budaya Bali dan Pesatnya Pariwisata Bali kita tidak bisa
terlepas dari sebuah dunia yang disebut Pertanian Bali. Pertanian di
bali memiliki pertalian yang erat antara Budaya, Agama, Alam Bali dan
Pariwisata di Bali.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri.
Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas mengenai alat tradisional pertanian yang selama ini di gunakan dalam menunjang usaha pertanian di bali.
I. PERALATAN PENGOLAHAN LAHAN
1. PERALATAN METEKAP / MEMBAJAK SAWAH
Metekap
adalah istilah orang bali dalam membajak sawah mereka, peralatan
tradisional yang mereka pakai terdiri dari "UGA" ditaruh pada leher
kedua ekor sapi yang kemudian di ikat pada "TENGALA" dan "LAMPIT" yang
berfungsi untuk membajak sawah.
2. TAMBAH/CANGKUL/PACUL
"Tambah"
dalam istilah bali atau Cangkul atau pacul adalah satu jenis alat
tradisional yang digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk
menggali, membersihkan tanah dari rumput atau pun untuk meratakan tanah.
Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat
biasanya menggunakan bajak. Cangkul biasanya terbuat dari kayu dan besi.
3. PETAKUT / ORANG-ORANGAN SAWAH
Petakut
/ orang orangan disawah biasanya dibuat dari batang bambu yang di
bungkus dengan jerami hingga dibuat mirip seperti orang yang berada di
tengah sawah, dengan tujuan untuk menghalau burung agar takut memakan
biji padi yang sedang menguning.
4. RANGGON
Ranggon
merupakan gubuk yang berada di tengah lahan persawahan, biasanya
digunakan sebagai tempat berteduh, tempat peristirahatan sejenak para
petani selepas kesibukan di pematang sawah, ranggon juga biasanya
digunakan sebagai tempat menyimpan peralatan pertanian oleh para petani.
II. PERALATAN PANEN
1. ANI-ANI / KETAM
Ani-ani
atau ketam adalah sebuah pisau kecil yang dipakai untuk memanen padi.
Dengan ani-ani tangkai bulir padi dipotong satu-satu, sehingga proses
ini memakan banyak pekerjaan dan waktu, namun keuntungannya ialah,
berbeda dengan penggunaan sebuah arit, tidak semua batang ikut
terpotong. Dengan demikian, bulir yang belum masak tidak ikut terpotong.
2. ARIT / SABIT
Arit adalah alat pertanian untuk
memotong padi di sawah dan merupakan alat pertanian yang penting bagi
petani. Terbuat dari besi bertangkai, dibuat sedemikian rupa agar mudah
dipakai. Matanya membentuk bulan sabit, karena itu disebut sabit. Dahulu
sebagian besar arit merupakan hasil industri rumah tangga. Arit dibuat
dan besi atau baja bekas yang ditempa secara tradisional menjadi
berbentuk bulan sabit, lalu diberi gagang dari kayu. Arit bagi petani
merupakan alat serbaguna, untuk memotong rumput makanan ternak dan
membersihkan ladang, digunakan untuk mengiris manggar kelapa atau enau
yang akan disadap niranya. Juga banyak digunakan untuk menuai padi
karena dianggap lebih efektif dari pada ani-ani.
Jenis dan ragam arit juga banyak, tergantung kebutuhan dalam menggunakannya, mulai dari yang kecil hingga yang besar, Seperti Arit Pengaritan rumput, pengaritan padi yang matanya bergerigi, hingga arit penyalah dan caluk yang ukurannya lebih besar yang digunakan untuk memotong dahan yang keras dan lebih besar.
3. GEREJAG/GEBOTAN
Gerejag/Gebotan
merupakan alat yang dipakai petani dalam proses panen di sawah, dimana
alat ini berfungsi melepas biji padi dari tangkainya, dengan cara
tangkai padi di ayunkan di gebotan sehingga biji padi bisa terlepas dari
tanggkainya.
4. KERANJANG
Keranjang
Merupakan alat untuk menampung hasil pertanian seperti buah, sayuran
dan bisa juga digunakan untuk menampung rumput untuk ternak sapi para
petani.
III. PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN HASIL PANEN
1. GELEBEG
Gelebeg
/ Lumbung Padi merupakan bangunan yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan hasil panen, dahulu kala petani tidak pernah menjual seluruh
beras produksi mereka kepada tengkulak, melainkan menyimpan padi hasil
panen mereka di sebuah tempat yang disebut Gelebeg/jineng atau lumbung
padi.
2. KETUNGAN, LESUNG & ELU
Alu
merupakan alat pendamping lesung atau Ketungan dalam proses pemisahan
sekam dari beras. Biasanya alu dibuat dari kayu. Bentuk alu memanjang
seperti tabung dengan diameter sekitar 7 cm (tergantung besarnya
lesung). Alu digunakan sebagai penumbuk gabah, sehingga beras terpisah
dari sekam secara mekanik.
3. NYIU / TAMPI
Nyiu
/ Tampi merupakan alat tradisional dari anyaman bambu yang berbentuk
bundar, biasa digunakan untuk menampi padi atau beras dalam memisahkan
latah/antah/amapas kulit padi dengan bantuan angin diayunkan dan ditiup
sehingga antah bisa dipisahkan dari beras, juga bisa dipakai untuk
menjemur.
4. PAON
Paon
/ tungku dapur bali ini berfungsi sebagai tempat memasak hasil olahan
pertanian di bali, bahan bakar dari tungku ini biasanya menggunakan kayu
bakar. Kelengkapan di paon / dapur biasanya terdapat cublukan, kuskusan, kekeb, penggorengan, Sok Nasi, Ingka dan lain sebagainya selayaknya alat dapur lainnya.
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pertanian di bali adalah adalah sesuatu hal yang sangat kompleks sekali karena selalu bersentuhan dengan sektor yang lainnya, Sebagai contoh Sistem Subak yang sangat terkenal dan mendunia ini. Sistem Subak merupakan sebuah organisasi yang mengatur tata kelola sistem pengairan persawahan di bali yang menerapkan konsep "Tri Hita Karana" yakni sebuah konsep harmonisasi antara hubungan manusia dengan Tuhan, Lingkungan/alam dan manusia itu sendiri.
Dalam hal ini di sektor pertanian kita akan membahas mengenai alat tradisional pertanian yang selama ini di gunakan dalam menunjang usaha pertanian di bali.
I. PERALATAN PENGOLAHAN LAHAN
1. PERALATAN METEKAP / MEMBAJAK SAWAH
2. TAMBAH/CANGKUL/PACUL
3. PETAKUT / ORANG-ORANGAN SAWAH
4. RANGGON
II. PERALATAN PANEN
1. ANI-ANI / KETAM
2. ARIT / SABIT
Jenis dan ragam arit juga banyak, tergantung kebutuhan dalam menggunakannya, mulai dari yang kecil hingga yang besar, Seperti Arit Pengaritan rumput, pengaritan padi yang matanya bergerigi, hingga arit penyalah dan caluk yang ukurannya lebih besar yang digunakan untuk memotong dahan yang keras dan lebih besar.
3. GEREJAG/GEBOTAN
4. KERANJANG
III. PENGOLAHAN DAN PENYIMPANAN HASIL PANEN
1. GELEBEG
2. KETUNGAN, LESUNG & ELU
3. NYIU / TAMPI
4. PAON
IV. ALAT LAINNYA
1. KULKUL
Kulkul Dewa adalah kulkul yang digunakan saat upacara Dewa Yadnya. Kulkul Dewa dibunyikan apabila akan memanggil para dewa. Kulkul Bhuta adalah kulkul yang digunakan saat upacara Bhuta Yadnya, Kulkul Bhuta dibunyikan apabila akan memanggil para Bhuta Kala guna menetralisir alam semesta sehingga keadaan alam menjadi aman dan tenteram. Kulkul Manusa adalah kulkul yang digunakan untuk kegiatan manusia, baik itu rutin maupun mendadak. Kulkul Hiasan disebut karena kulkul ini diberi hiasan-hiasan untuk menambah keindahannya. Biasanya kulkul ini dianggap sebagai barang antik oleh wisatawan yang datang ke pulau Bali, sering dijadikan oleh-oleh atau buah tangan.
2. TIKA / KALENDER BALI
3. KERONCONGAN SAPI
1 comment:
Alat pertanian memang sangat dibutuhkan demi membantu memudahkan para petani mengolah sawah, seperti arit cangkul sorok dan peralatan lainnya
Post a Comment