PALOPO---Tanaman kedelai lebih prospek dibudidayakan di Kota Palopo. Alasannya,
harga kedelai melonjak dipasaran. Saat ini, harga kedelai telah mencapai Rp360 ribu hingga
Rp400 ribu per 50 kg menguntungkan petani. Dibanding sebelumnya hanya seharga Rp350 ribu per 50 kg.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Palopo, Abdullah kepada
Palopo Pos, Rabu 23 Mei kemarin, mengakui naiknya harga kedelai
dipasaran menjadi peluang petani menambah penghasilan. Hanya saja,
petani banyak terkendala kondisi lahan yang tidak cocok untuk memanam
kedelai. ''Kita sudah coba dua tahun lalu, tapi hasilnya tidak
maksimal,''terang Abdullah.
Abdullah menjelaskan tanaman kedelai di sejumlah daerah sangat subur,
namun tidak berproduksi. Itu akibat kondisi tanah yang tidak cocok untuk
kedelai.
Olehnya itu, dibutuhkan teknologi pertanian yang dapat membuat kedelai di Palopo dapat berproduksi.
Menurutnya, salah satu jalan adalah memberikan teknologi pertanian
kepada petani. Untuk menggunakan teknologi ini petani harus dijari.
Biasanya, petani dapat menyerap ilmu teknologi pertanian ketika melihat
langsung cara menggunakannya.''Kedepan kita memprogramkan studi banding
ke daerah pusat budidaya kedelai dengan melibatkan petani se-Kota
Palopo,''katanya. Anggaran studi banding petani ini akan diusulkan di
APBD Perubahan 2012.
Kabid TPH Muh Yamin SP menambahkan, petani Palopo telah mengembangkan
kedelai di Terlluwanua, Sendana dan Purangi dua tahun lalu. Tetapi
budidaya kedelai ini gagal panen. ''Itulah yang membuat petani malas
menanam kedelai,''ujarnya. (cr2/din/d)
(Klik Link Berikut Info Menarik Lainnya)
|
No comments:
Post a Comment