Kenapa
Timun Terasa Pahit
Ketika memakan timun
terkadang timun terasa pahit. Mengapa demikian, berikut penjelasannya. Rasa
pahit dari timun berasal dari senyawa organik yang disebut senyawa fitokimia
bernama, saponin dan Tetracyclic Triterpenoid atau Cucurbitacins adalah senyawa
komplek yang dapat ditemukan pada tanaman timun- timunan (Famili
Cucurbitaceae). Senyawa ini ditemukan pada bagian atas timun. kalau dilihat ada
yang warna putih yang bikin pahit.
Akibat konsumsi
Cucurbitacin berlebihan.
Konsumsi Cucurbitacins
yang berlebihan dapat menyebabkan kematian. Berdasarkan penelitian, pada dosis
1,2 mg ccuA/kg (cucurbitacins murni) menyebabkan kematian pada tikus. selama
ini belum ditemukan kasus pada manusia.
Namun tidak usah
kawatir,
jenis timun yang biasa kita beli dipasar atau yang kita tanam
sebenarnya memiliki cucurbitacin dalam konsentrasi yang rendah. Dan pada
umumnya bagian yang pahit juga dibuang. Jadi bisa dibilang konsumsi timun tidak
berbahaya untuk manusia. Malah memberikan banyak manfaat.
Kebanyakan orang
membuang bagian ujung mentimun yang terasa pahit saat dimakan. Padahal bagian
ujung tersebut mengandung senyawa fitokimia bernama, saponin yang terdapat
dalam lendir mentimun.
Senyawa ini ternyata
berkhasiat sebagai antikanker, mampu menurunkan kolesterol dan meningkatkan
daya tahan tubuh.
Selain mengandung
senyawa tersebut, mentimun juga mengandung banyak gizi lainnya. Kandungan zat
gizi per 100 gram berat mentimun terdiri
dari : energi 12 kalori, protein 0.7gr, lemak 0.1gr, karbohidrat 2.7gr, kalsium
10mg, fospor 21mg, besi 0.3mg, vitamin A 0 RE, vitamin C 8.0mg dan vitamin B
0.3mg.
Sementara, kandungan
mineral yang terdapat dalam mentimun meliputi potassium, magnesium, kalium, zat
besi dan fospor. Beberapa mineral tersebut berkhasiat untuk mengatasi
hipertensi (tekanan darah tinggi).
Selain itu, buah
berwarna hijau ini mampu pula mengeluarkan racun-racun dalam tubuh
(detoksifikasi).
Kandungan air mentimun
yang sangat tinggi (hingga 90 persen), membuat buah ini memiliki efek
memperlancar buang air kecil, mengatasi sembelit, membantu menurunkan berat
badan, menghilangkan dan menetralkan toksin (racun), membantu mengeluarkan
bakteri-bakteri di sepanjang usus dan dinding kandungan kemih. Tak heran bila
mentimun sangat bagus untuk mencegah kanker, terutama kanker usus besar.
Kandungan air dan
mineral kalium dalam mentimun juga mampu mengatasi dehidrasi, mengeluarkan
kelebihan asam urat dan sisa metabolisme melalui ginjal. Perlu diketahui, asam
urat berlebihan di dalam darah akan membentuk kristal yang menumpuk di
persendian sehingga menyebabkan sakit radang sendi.
Sedangkan sisa
metabolisme berupa garam mineral yang menumpuk di saluran kemih akan membentuk
batu ginjal. Nah, dengan mengonsumsi mentimun akan membantu meluruhkan
kristal atau batu ginjal sekaligus
mencegah penumpukan racun dalam tubuh.
No comments:
Post a Comment