CARA menanam BENIH MEdia ROCKWOOL
Rockwool merupakan salah satu media tanam yang
banyak digunakan oleh para petani hidroponik. Media tanam ini
mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal
perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.
Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh
Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi
penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan
rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga
produksi ketika itu harus dihentikan.
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi
dari batuan basalt, batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan
mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava,
dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut disentrifugal membentuk
serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang
sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan
untuk
berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi.
Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
·
Ramah
lingkungan
·
Tidak
mengandung patogen penyebab penyakit
·
Mampu
menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
·
Dapat
meminimalkan penggunaan disinfektan
·
Dapat
mengoptimalkan peran pupuk.
·
Namun karena terbuat dari bebatuan yang biasanya
mengandung mineral alkali dan alkali tanah dalam
jumlah besar, pH dari
rockwool cenderung tinggi bagi beberapa jenis tanaman (antara 7.8 hingga
8.0) sehingga dibutuhkan perlakuan khusus sebelum dijadikan media tanam atau
dengan memanfaatkan pupuk yang bersifat asam.
Selain sebagai media tanam, rockwool juga digunakan
sebagai insulasi termal dan penyerap suara yang baik. Tergantung
dari asal bahannya, temperatur yang dapat diterima oleh rockwool sebelum
meleleh ada pada kisaran:
Bahan
|
Temperatur
|
Kaca
|
230 - 260°C
|
Batu
|
700 - 850°C
|
Keramik
|
1200°C
|
Jika anda ingin menanam tanaman secara hidroponik
maupun konvensional, tentu saja langkah awalnya adalah menyemai benih tanaman,
Nah dibawah ini akan kami utarakan langkah langkah semai benih tanaman.
1.
Potong
rockwool menjadi bagian kecil bisa 1.5×1.5×1.5 cm, atau 2x2x2 cm, atau
sesuai kebutuhan anda, sesuaikan dengan besar netpot dan jenis tanaman,
usahakan jangan terlalu besar biar irit.
2.
Setelah
dipotong, rendam potongan rockwool dengan air biasa. Setelah direndam dan basah
semua, kibaskan rockwool biar tidak terlalu banyak air.
3.
Buat lubang
pada rockwool, besar nya sesuaikan dengan besar benih yang akan disemai
4.
Taruh benih
pada lubang yang telah dibuat, untuk sayuran daun seperti sawi,pakcoy,lettuce
anda bisa menaruh 2 benih tiap rockwool, untuk kangkung, seledri anda bisa
menaruh sampai 4-5 benih.
5.
Setelah
semua rockwool untuk semai sudah dikasih benih, tutup dengan plastic warna
hitam dan letakkan ditempat tanpa sinar matahari
6.
Setelah 1-3
hari cek tanaman setiap hari, jika sudah ada yang bertunas, silahkan pindahkan
ke tempat yang terkena sinar matahari
7.
Usahakan
pengenalan sinar matahari tidak telat supaya tidak terjadi etiolasi / kutilang
pada benih yang kita semai.
8.
Siram /
semprot benih yang sudah berdaun menggunakan air biasa pagi dan sore
9.
Jika daun
sudah 4 benih siap pindah tanam ke media hidroponik yang sudah anda siapkan.
10. Catatan, selama proses semai hanya
gunakan air biasa tanpa nutrisi hidroponik. Nutrisi hidroponik digunakan
setelah benih pindah tanam.
11. Selamat mencoba .
Jika anda
ingin menanam secara hidroponik anda juga harus menyiapkan media untuk pindah
tanam, misalnya menggunakan sistem wick atau sumbu, atau rakit apung atau juga
menggunakan sistem NFT.
Untuk pemula
biasanya yang paling mudah dan gampang adalah menggunakan sistem wick atau
sistem sumbu. Anda bisa menggunakan botol bekas minuman untuk menanam tanaman
terutama sayuran daun.
No comments:
Post a Comment